Jumat, 17 Juni 2011

PETISI KEDAULATAN PANGAN RAKYAT INDONESIA 2011

Krisis harga pangan yang sempat mencuat tahun 2007-2008 lalu kembali  terulang di penghujung tahun 2010 hingga 2011. Hal ini menunjukkan bahwa krisis itu belum berlalu, hanya sempat mereda sesaat. Bahkan FAO menunjukkan indeks harga pangan periode awal tahun 2011 ini jauh lebih tinggi (251) dibandingkan dengan indeks tertinggi pada krisis pangan 2008 (213,5).

Kamis, 09 Juni 2011

Saya..Me..Aku..Abdi..Kulo

Merdian tri hadi..

Lahir 1 Juni 1988 tengah malam saat hujan deras mengguyur wilayah Cilandak jakarta selatan dan sekitarnya..(menurut orang tua)..
Ayahku Minhad Hadi Pramono adalah seorang karyawan swasta biasa saat itu,ibuku Siti Muhimah juga sebagai pekerja pada seorang desainer kenamaan saat itu..terlahir dengan bobot hanya sekitar 2kg..tapi sudah memancarkan aura pemimpin saat lahir,karena 1 juni bertepatan dengan hari lahir pancasila..
hee..
Saat lahir aku sudah memiliki seorang kakak wanita yang kecil merucil..namanya Ardiningsih (nuning)..ternyata aku seharusnya memiliki 2 orang kakak,sayangnya mba Ardaningsih sudah diambil kembali oleh Allah swt saat berusia 4hari..
terbayang jika mereka berdua ada bersamaku sekarang..tambah rame aja hidupku..

3 tahun tinggal di cilandak dengan rumah kontrakan ukuran 3x6 meter,akhirnya kami sekeluarga pindah ke depok tepatnya Vila Pertiwi Estate,alhamdulilah papa bisa membelikan kami rumah sendiri,tipe 21 untuk keluarga kecil ini sudah cukup..
memulai aktivitas di TK Tunas kasih,masih sebagai siswa pemalu..lulus TK saya melanjutkan jenjang selanjutnya di SDN RRI CISALAK,salah satu SD favorit diwilayah kami..6 tahun disana,banyak hal yang saya lewati..
lucu..oon..membanggakan..malu2in juga ada..
hee..
tapi alhamdulilah masa2 SD prestasi akademik saya aman terkendali,tiap cawu  selalu dapet hadiah dari keluarga karena rangking ga jauh dari 1,2,3..bahkan pernah ikut seleksi ssiswa teladan tingkat kabupaten,tapi ga lolos..
merah-putih berganti biru-putih..SMPN 3 DEPOK..sekolah terbaik di depok yang menjadi tujuan utama semua siswa SD,dengan nem kurang dari sempurna dikiiit..dengan mudah saya melenggang masuk..roda berputar cepat sekali,justru disinilah saya mulai terpuruk,,hee,,sekolah males,bandel,penampilan awut2an,makaaaaaan is the best..
sureeeeem deh..
tapi pengalaman ya harus tetap disyukuri..

3 tahun dilewati dengan keadaan "dibawah",saat lulus pun saya jadi musmet milih sekolah..Nem cuma 22,70 ga bakal tembus masuk SMA top class di Depok/Jakarta..
alhasil SMAN 104 jakarta jadi pelabuhan saya,middle class fr senior high school..saat masuk dengan keadaan gedung semrawut..
hee..
tapi mungkin ini jalan terbaik yang Allah tunjukin untuk saya,baru 1 semester masuk,,ternyata sekolah ini jadi program sekolah standar nasional untuk gedung dan mutu..dari lantai 1 dalam 1 tahun sekolahku itu berubah bak kampus dengan 4 lantai menjulang kelangit,pas peresmian pun bisa ketemu langsung ma Gubernur DKI saat itu "bang S"..ternyata aslinya lumayan ganteng,padahal di tipi2 elek lo..hee..
sekarang sudah semakin bangga saya dengan sekolah itu..teman2..guru2..mutunya..one of the best at east jakarta.
alhamdulilah..

perjalanan berlanjut saat saya harus menanggalkan status siswa menjadi mahasiswa..banyak target yang pengen dimasukin..
papa seorang ekonom,amat sangat anaknya mengikuti jejaknya..STAN jadi acuan beliau..tapi hati saat itu pengen masuk ke salah satu kampus hijau di kota hujan..mama pun punya acuan sendiru,klo ikut SPMB tolong pilihan kedua pilih UNSOED,selain kualitas cukup bagus..biaya hidup dan registrasi masih terjangkau..kakak tercinta pun telah lebih dulu disana..
alhasil,saat itu saya ikuti hampir semua jenis tes dimana2..selain memperbanyak peluang..juga untuk mengakomodir  segala kepentingan..

AKHIRNYAAAAAAAA..SAYA DITERIMA MENJADI MAHASISWA UNIVERSITAS PAK DIRMAN TERCINTA!!
saya sudah mahasiswa..

*ud mulai pegel nih*lanjut nanti lagi y??hee

Menciptakan Tradisi Pertanian Berkelanjutan

Kenaikan harga komoditas pertanian seperti cabai dan beras belakangan ini mengingatkan bahwa masih banyak persoalan mendasar dalam sektor pertanian yang belum tersentuh.
Hal itu ditandai fenomena berulang naiknya harga-harga komoditas pertanian. Terlebih dengan fenomena perubahan iklim saat ini yang sedikit banyak berpengaruh terhadap pertanian. Kekhawatiran akan terjadinya krisis pangan dan melambungnya harga pangan seperti yang terjadi pada 2008 juga menghantui berbagai negara.
Laporan FAO (2011) yang mencermati pergerakan 55 komoditas pangan untuk ekspor menyebutkan adanya kenaikan harga mencapai 3,4% pada Januari 2011 yang menyentuh level tertinggi sejak 1990. Volatitas harga pangan tidak terlalu berpengaruh terhadap negara-negara yang tidak bergantung pada impor pangan. Di sisi lain, kenaikan harga komoditas pangan akan memukul negara-negara pengimpor pangan dengan jumlah penduduk miskin yang cukup besar termasuk Indonesia.
Empat penyebab utama terjadinya volatilitas komoditas pangan tersebut adalah cuaca, tingginya permintaan (terutama China dan India), rendahnya output (keluaran), dan konversi komoditas pangan menjadi bioenergi. Bagaimana seharusnya masyarakat menyikapi tingginya harga pangan seperti sekarang ini?

Revolusi hijau
Jika berbicara mengenai pertanian, selama ini kita hanya mengacu ke hal-hal yang bersifat positif terkait dengan pertanian. Di sisi lain, ada dampak negatif yang sering kali tidak kita sadari dari kegiatan pertanian. Memang tak bisa dimungkiri, secara biologis manusia selalu memerlukan pangan dan komoditas pertanian lainnya. Namun, praktik pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan berpotensi mengancam kesinambungan penyediaan komoditas pangan dan pertanian lainnya yang sangat dibutuhkan banyak orang.
Kebutuhan untuk memenuhi pangan dan upaya peningkatan produktivitas komoditas pertanian dapat ditelusuri dengan dimulainya secara intensif Revolusi Hijau sejak akhir dekade 1960-an. Revolusi di bidang pertanian itu ditandai adanya berbagai penerapan teknologi pertanian, penggunaan bibit unggul hibrida, penggunaan pupuk kimia dan pestisida, dan pembangunan infrastruktur penunjang pertanian.
Gerakan Revolusi Hijau itu awal mulanya di Meksiko, dengan dipelopori Norman Borlaug. Klaim akan kesuksesan Revolusi Hijau dapat dicermati pula ketika pada 1961 India berada di ambang kelaparan massal (mass famine). Pencetus konsep itu, Borlaug, diundang untuk menjalankan pilot project penanaman bibit unggul di Punjab yang akhirnya menyelamatkan India dari ancaman bencana kelaparan.
Istilah Revolusi Hijau pertama kali dipopulerkan William Gaud, mantan Direktur USAID, pada 1968. Di Indonesia penerapan teknologi ala Revolusi Hijau dikenal melalui program pemerintah di era Orde Baru, yakni Bimas dan Inmas. Melalui gerakan masif yang melibatkan penyuluh pertanian dan penyeragaman pola produksi pangan yang dikomandoi dari pusat, Indonesia akhirnya dapat mencapai swasembada pangan pada 1984.
Namun, kemampuan kita dalam berswasembada tidak bertahan lama. Penggunaan teknologi dan input (masukan) pertanian yang berbasis kimiawi tersebut tanpa kita sadari merusak lingkungan. Matinya biota tanah dan hilangnya kesuburan tanah membuat petani makin terjerat dengan penggunaan pupuk kimia yang menyebabkan 'lapar tanah'. Secara gradual tanah makin tergantung pada asupan masukan kimia yang berharga tidak murah. Meskipun pemerintah menyubsidi pupuk, bukan rahasia lagi jika pupuk bersubsidi tersebut sangat sulit diperoleh ketika petani membutuhkannya. Pada akhirnya terjadi proses pemiskinan petani yang tak terlihat, ketika harga jual komoditas pertanian tidak sebanding dengan biaya yang diperlukan untuk menghasilkannya.

Pertanian ramah lingkungan
Makin terasanya dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian memerlukan perubahan cara pandang dalam menjaga kesinambungan usaha pertanian di Indonesia. Pertanian merupakan kegiatan langsung yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam. Praktik usaha tani yang tidak mengindahkan kaidah keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan, pada gilirannya juga akan berdampak terhadap pertanian itu sendiri. Kita saat ini sering melihat dan mendengar terjadinya kegagalan panen akibat pengaruh iklim.
Untuk memitigasi dan beradaptasi terhadap perubahan iklim sekaligus dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, ada baiknya melihat konsep pertanian berbasis ekologi atau yang dikenal sebagai ecoagriculture. Konsep itu pertama kali dikemukakan Sara Scherr dan Jeffrey McNeely pada 2000. Visi ecoagriculture ini berupa pengelolaan sumber daya yang terdapat di perdesaan. Tujuannya peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan, pelestarian keanekaragaman hayati, dan layanan ekosistem serta pengembangan sistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Inti pertanian berbasis ekologi itu mendekatkan usaha atau aktivitas pertanian yang selaras dengan berjalannya fungsi ekosistem sesuai sifat alamiahnya. Siklus gizi/unsur hara tanah dan struktur keanekaragaman hayati terjaga sehingga mampu menciptakan sistem pertanian yang tahan terhadap gangguan hama dan memiliki sistem pemelihara unsur hara tanah yang alami. Dengan demikian, petani tidak akan bergantung lagi pada pengadaan masukan pertanian dan pengendali hama yang berbasis bahan kimia.
Di samping itu, dengan penerapan sistem pertanian yang ramah lingkungan itu, bibit-bibit lokal yang selama ini tergusur oleh bibit hibrida produksi pabrik bisa dihidupkan kembali. Ketergantungan petani terhadap bibit hibrida yang selama ini artifisial diproduksi perusahaan–perusahaan multinasional penghasil benih dapat dikurangi atau bahkan sama sekali dihilangkan sehingga petani memiliki kemerdekaan untuk menanam benih yang sesuai dengan kondisi alam setempat dan tidak berbiaya mahal. Ongkos produksi pertanian pun pada gilirannya dapat ditekan, sementara keluaran pertaniannya dapat memenuhi persyarataan komoditas pertanian organik yang berharga tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani. Diharapkan pula, komoditas pertanian yang bebas bahan kimia dan rekayasa genetik itu dapat menghasilkan bahan makanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi manusia.
Singkatnya, konsep ecoagriculture ini memadukan strategi konservasi alam dan pembangunan secara simultan. Petani dan masyarakat perdesaan merupakan aktor kunci dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem. Tentunya, untuk menyukseskan konsep itu, diperlukan koordinasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, dalam menciptakan lanskap pertanian yang berkelanjutan.

Data dari berbagai sumber.

wassalamualaikum.wr.wb

MAHASISWA..KAMPUS..DAN PERUBAHAN

"Pemuda adalah kegelisahan, derap langkahnya adalah perubahan"

Pergi Untuk Kembali

Baru kemarin rasanya pergi meninggalkan Kota Satria,begin my journey (10 februari 2011)..

Untuk kesekian kali'nya,Kota Hujan Tujuan Pertamaku..
Home (11 februari 2011)..

Nampaknya sehari cukup untukku melepas rindu dengan keluarga tercinta,mereka yg selalu ada untukku..dihari kedua harus menunaikan 1st job menuju Ibukota..

Dan Hari seLanjutnya menuju Kota Para Jawara..Serang Banten (12 februari 2011)..2nd Job Utk Kelancaran Bakti Tani FKK Himagri..

Seharian bertualang di Banten,perjalanan dilanjutkan..Estimasi 18jam harus dilalui untuk Kota Apel (14 februari 2011)..
3rd Job,Konsolidasi dan silaturahmi dengan jajaran pengurus wilayah IV..Sukses uNtuk Wilayah IV FKK Himagri..
Beres urusan di Ngalam,Roda membawaku ke Kota Pelajar (15-16 februari 2011),2 hari Penuh Makna disana,aku pergi tapi pasti kembali..

SAAT SEGALA KEWAJIBAN DILAKUKAN DENGAN IKHLAS,LETIH YANG HADIR TERHAPUS DENGAN SENYUMAN!!

My Lovely Dad

Pria tampan Kelahiran 4 April 1962 dengan inisial MHP..
Sosok Imam Keluarga Terbaik bagi kami,dibalik semua kekurangannya (krn manusia ga adayg sempurna),bagiku dialah sosok idola yg jd panutanku..berkaca dr beliau jd peganganku nnti..

Seorang Ekonom Jujur,"Sekawan" dgn Om Gayus,krn Profesi yg berkaitan..
Profesi yg beliau anggap "banjir",tp dgn prinsipnya,beliau ttp lurus hidup sederhana..

SUKSES UNTUK KITA SEMUA ( AGRONOMERS UNSOED'06 )

Waktu berjalan begitu cepat kawan,masih jelas terlihat wajah2 cuek..malu..dan lucu dari kita semua..pakaian hitam putih.dilanjut dengan baju petani itu..
masih ingat itu kawan??
2006..4,5 tahun yang lalu,kita lalui itu bersama..saat kita masih berstatus mahasiswa baru dikampus mbah dirman itu,hee..waktu bergulir begitu cepat..skrg ud masuk bulan ke-2 2011..banyak hal2 terjadi ditengah2 kebersamaan kita semua sebagai saudara..
seneng..sedih..sebel..emosi..iri..ketawa2..ud banyak kita lewatin..tapi syukur alhamdulilah ga pernah ngilangin rasa persaudaraan kita,justru semakin menguatkan,semoga begini seterusnya..amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnn!!!

Sekarang ini,intensitas pertemuan kita sedikit berubah..
dulu kita selalu brg saat kuliah..praktikum..ataupun kegiatan2 HIMPROAGRO tercinta itu..
skrg???
Lab rame dgn kalian yg sibuk berjuang untuk cepet2 nyeelesein study,,seminar..ujian..pendadaran..wisuda.,itu target kita semua kan??
Terkadang sedih klo inget2 kebersamaan kita selama ini..pelan2 sedikit2 agronomers'06 "pergi"..dimulai dr angkatan pertama (Fahry, umbar & hafna) September 2010..angkatan kedua (Dambaan&nirwan) Desember 2010..sekarang..sepertinya akan kita akan kembali ditinggal angkatan ketiga yang berjuang ekstrim utk mengejar wisuda maret..
kliatannya banyak ni..
semoga kalian semua dapetin smua sesuai target dan cita2 kalian..CHAYYOOOO WISUDA MARET 2011!!SEMANGAT!!SEMANGAT!!

Biarpun sediikit iri dengan pencapaian kalian yg ud unggul 1 step dari kami2 yg masih berkutat dengan aktivitas kampus yg mumetii itu..
tp semoga ini bisa jd stimulus tersendiri buat kami..kita semua untuk bisa terus meretas mimpi kita bersama untuk lulus dan bisa mengaplikasikan ilmu2 agronom kepada masyarakat luas untuk kemajuan pertanian indonesia nantinya..

DOAKAN KAMI YA ALLAH..DOAKAN ANAK2MU INI AYAH BUNDA..DOAKAN KAMI SAHABAT2..

Allah swt punya rencana indah bagi tiap2 hambanya..krn Allah selalu memperhatikan kita satu persatu setiap langkah yg kita lewati..
SEMANGAT!!
SEMANGAT!!

BRAVO AGRONOMERS'06!!